Selasa, 25 Januari 2011

Efek Pemanasan Global bagi Kota REOG ...................



Apakah itu Pemanasan Global ( Global Warming ) ???
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi ( wikipedia )
Pemanasan global (global warming) sebagai bentuk ketidakseimbangan ekosistem bumi merupakan kondisi meningkatnya suhu rata-rata global permukaan bumi yang terjadi akibat meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, sulfur heksafluorida) di atmosfer. Emisi ini dihasilkan terutama dari pembakaran bahan-bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta penggundulan dan pembakaran hutan

BANJIR PONOROGO
Ponorogo banjir!!!

Sungguh mengagetkan. Saya ingat kejadian seperti ini terakhir kali ketika saya masih duduk di bangku SD. Bahkan banjir kali ini jauh lebih parah. Waktu itu tidak ada warga yang sampai mengungsi. Tapi banjir kemarin ini selain merata di hampir semua wilayah Ponorogo, juga menimbulkan kerusakan fisik bangunan rumah. Ribuan warga yang tinggal di daerah aliran sungai terpaksa diungsikan ke daerah yang lebih aman.Yang memilukan adalah pada saat terjadi banjir, banyak warga yang menyelamatkan diri dengan naik ke lantai 2 rumahnya, ada juga yang naik ke atap rumah. Beberapa warga mencoba menyelamatkan diri dengan memanjat pohon tinggi. Pemuda desa setempat bergerak cepat melakukan evakuasi. Tapi karena sulitnya medan akibat banjir, evakuasi baru bisa diselesaikan sekitar pukul 03.00 esok harinya (27/12/2007)
Banjir Ponorogo Makin Meluas
Akibat tingginya curah hujan, banjir di Kabupaten Ponorogo terus meluas. Selain di kecamatan Siman yang merendam ratusan rumah warga, dua kecamatan lain yakni kecamatan Kota dan kecamatan Mlarak ikut terendam pula.
Banjir yang menimpa kecamatan Mlarak bahkan lebih parah dibandingkan banjir yang melanda di kecamatan Siman. Sebab air yang meluap di desa ini tak hanya dari sungai jabung, melainkan juga luapan air dari sungai yang juga berada di kecamatan Siman.Ratusan rumah yang berada di tempat ini juga ikut terendam pula. Diperkirakan jumlah rumah yang terendam di kecamatan Mlarak ini diperkirakan lebih banyak dibanding banjir yang menggenangi rumah di kecamatan Siman itu. Pasalnya kondisi geografis di kecamatan ini merupakan daerah dataran rendah.

Seperti yang diutarakan Tukiran, warga desa Jabung, kecamatan Mlarak, Minggu (08/11/2010). Menurutnya, sebelum banjir melanda wilayah desanya itu, warga sudah menyiapkan tanggul permanen yang dibuat warga dari karung beras yang diisikan pasir itu. Namun sayang, luapan air melebihi tingginya tanggul yang dibuat oleh warga. Akibatnya air masih bisa leluasa masuk ke dalam rumah warga.

Pantauan wartawan beritajatim.com, ketinggian air di dalam rumah warga ini juga mencapai ketinggian hingga lutut orang dewasa. Namun demikian, warga masih enggan melakukan pembersihan rumah lantaran hujan hingga saat ini terus mengguyur. Mereka takut jika rumha mereka dibersihkan saat ini, banjir akan datang kembali.

‘’Lebih baik kami biarkan dulu biar air surut dan hujannya reda terlebih dahulu. Percuma kalau dibersihkan sekarang, hujan masih belum reda. Bisa dipastikan kalau banjir ini akan datang lagi dan masuk ke rumah kami lagi,’’ keluhnya